“RAT IKPRI : Tetap Progresif di Tahun Penuh Tantangan”
“RAT IKPRI : Tetap Progresif di Tahun Penuh Tantangan”

“RAT IKPRI : Tetap Progresif di Tahun Penuh Tantangan”

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) menghelat Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 di Jakarta, 12 Juni lalu. Dihadiri seluruh anggota aktifnya dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua, mengelaborasi progress lembaga dan bisnis IKPRI sepanjang 2024. Antusiasme anggota dari berbagai provinsi merespons LPJ pengurus IKPRI dengan kritik dan saran yang bernas, mewarnai forum demokratisasi khas koperasi di tubuh induk koperasi yang berpengalaman hampir tujuh dekade itu.

Sampai akhir 2024 IKPRI tercatat memiliki 29 anggota sekunder di tingkat provinsi. Terdiri dari 14 GKPRI dan 12 PKPRI tingkat provinsi. Dari jumlah tersebut, tercatat 3 PKPRI tidak aktif, yaitu PKPRI Kalimantan Utara, PKPRI Sumatera Selatan, serta PKPRI Maluku. Jumlah anggota tingkat provinsi yang tidak aktif tersebut, masih sama dengan tahun sebelumnya. Bukan hal mudah, pengurus IKPRI sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu mengaktifkan kembali, namun belum membuahkan hasil. Kemauan entitas gerakan koperasi berbasis ASN di daerahlah yang diharapkan untuk bangkit dengan inisiatif mandiri.

Pada 2024, jumlah anggota primer (KPRI) tercatat 8.100 unit yang memayungi 1.247.908 anggota perorangan dari seluruh Indonesia. Meskipun jumlah anggota sekunder yang tidak aktif jumlahnya tidak signifikan, bagi IKPRI, dinamika keanggotaan merupakan tantangan tersendiri. Anggota perseorangan, misalnya, kalangan ASN yang tersebar di berbagai instansi pemerintah pusat maupun daerah, belum seluruhnya tercatat sebagai anggota. Dari total 3,6 juta ASN pusat maupun daerah, tercatat 1,24 juta diantaranya merupakan anggota perorangan Koperasi Pegawai RI. Jumlah tersebut memang mencapai sepertiganya. Pengurus menyadari, kalangan ASN kelompok usia muda dan bagian dari bonus demografi, adalah anggota potensial yang diharapkan akan mewarisi lembaga KPRI ke depan.

Bidang Organisasi, Kelembagaan dan SDM

IKPRI pada tahun buku 2024 melaksanakan penataan kelembagaan, organisasi dan unit-unit bisnisnya. Sebagai bagian dari pemberdayaan anggota, IKPRI memberikan keleluasaan kepada anggota dalam memanfaatkan Subsidi dana Pendidikan (SDP). Bagi IKPRI, peningkatan performa anggota dalam manajemen, organisasi dan usaha, juga merupakan komitmen yang perlu terus dipupuk. IKPRI konsisten dengan memberikan SDP, terutama bagi anggota yang siap. Yaitu, anggota telah menyampaikan proposal kegiatan pendidikan anggota dan atau undangan RAT yang dilampiri buku laporan tahunannya kepada IKPRI.

Organisasi dan usaha IKPRI terus berkembang, alhasil dibutuhkan penyempurnaan struktur organisasi secara berkesinambungsn. Termasuk kebutuhan SDM berikut kompetensinya, baik di Pusat maupun unit-unit usaha sesuai job analysys dan job desc nya.

Pada tahun 2024 IKPRI mencatat sejumlah progres di berbagai sektor. Di sektor usaha persewaan, misalnya, sejak Agustus tahun lalu, salah satu gedung milik IKPRI yang berlokasi di Jalan Cikini 2/8C (d/h wisma 2), berhasil dipasarkan dengan mendapatkan penyewa untuk durasi 5 tahun. Gedung yang saat ini telah direnovasi apik tersebut, disewa oleh bisnis kecantikan “Farla”. Bisnis yang terus berkembang di industri kosmetik dan kecantikan Indonesia.

Di sektor ritel, IKPRI berhasil melaksanakan grand opening unit waralaba Indomaret di area SPBU Saketi pada 18 AGustus 2024 silam. Serta melakukan renovasi mushola dan toilet sebagai pendukung sarana SPBU terpadu. Pada 2024 pula pelaksanakan perubahan status kepemilikan lahan dari perorangan (SHM) menjadi milik lembaga IKPRI (SHGB) atas nama IKPRI telah mendekati paripurna. Menunjukkan komitmen IKPRI untuk semakin akuntabel dan transparan dalam mengelola asset-assetnya.

Progres Bidang Usaha

Unit-unit bisnis IKPRI terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Sejumlah unit bisnis berbasis BBM dan gas menujukkan performa yang terus meningkat. Unit bisnis SPBU Saketi (Pandeglang, Banten), di samping berhasil menambah kuota BBM, juga terus mengoptimalkan areanya menjadi unit-unit produktif baru. Diantaranya dengan penambahan franchisee ritel Indomaret, penyewaan ruang ATM, serta renovasi mushola dan toilet. Kelengkapan sarana dan prasarana ini niscaya kian menarik bagi pengunjung, baik untuk keperluan belanja BBM, kebutuhan konsumer (ritel), serta memanfaatkan fasilitas lain yang tersedia.

Unit SPBU Subang juga melakukan renovasi untuk mess dan toilet serta penambahan kuota BBM. Ada juga unit bisnis kost-kostan yang berlokasi tak jauh dari kawasan industri di kawasan Cikarang. Perbaikan gedung dan kelengkapan fasilitas yang terus menerus disempurnakan, menjadikan unit usaha kost sukses menjaring peminat. Alhasil tingkat okupansi kamar selalu full.

Guna memaksimalkan kerjasama antar koperasi dan antar lembaga yang relevan, IKPRI intens menjalin kerjasama dengan mitra-mitra strategisnya. Diantaranya kemitraan dengan LPDB yang dilakukan sejak 2023. Hasilnya manis, pada 2024, kemitraan IKPRI dengan LPDB melalui pola KSO untuk modal kerja dan modal investasi, berhasil terealisir sebesar Rp 37,52 miliar. Nominal tersebut sejak September 2024 berhasil disalurkan kepada anggota, meliputi GKPRI Jawa Barat dan PKPRI Kota Bogor, KPPD Kabupaten Bekasi, dan KPRI muara Gembong. Selain itu, adalah PKPRI Deli Serdang, Kopel Bulog, GKPRI Aceh, GKPRI Kalimantan Selatan dan KPRI Guru Banjar, serta PKPRI Kabupaten Pandeglang.

Pada 2024, IKPRI mengoperasikan beragam sektor bisnis. Sektor SPBU, tercatat ada dua unit, meliputi satu unit di Saketi, Pandeglang (SPBU 34.42201) dan unit Cigadung, Subang (SPBU 34.41224). Sektor kedua adalah Agen Gas LPG. Terdiri dari enam PT, diantaranya PT KMS Sukabumi, PT ISS Pelabuhan Ratu, PT BBB Bogor, PT Arief Putratama, PT Mekar ABadi Putratama, serta PT Kamal Putratama (NPSO). Sektor lainnya, berturut-turut adalah unit Pertashop dan Nitrogen (Depok), parkir Motor (Citayam), Kost Delta Mas Cikarang, serta unit Indomaret SPBU Saketi.

Dari keseluruhan unit bisnis tersebut, sektor agen gas LPG memberikan kontribusi terbesar pendapatan usaha IKPRI 2024, yakni mencapai Rp 6,84 miliar. Disusul unit SPBU sebesar Rp 2,5 miliar. Adapun melalui dana perkuatan modal, didapat Rp 1,26 miliar. Unit Kost Cikarang membukukan pendapatan Rp 540,39 juta, unit Pertashop dan Nitrogen Rp 291,18 juta, Indomaret Rp 52,6 juta serta parkir sepeda motor Citayam Rp 50,2 juta.

Akumulatif, total jumlah pendapatan IKPRI sepanjang 2024 melalui seluruh sektor usaha tercatat Rp 11,54 miliar. Dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai angka Rp 12,83 miliar, pendapatan tersebut terbilang menurun 6%. Tentu, ini berpengaruh juga terhadap besaran SHU yang semula Rp 3 miliar (2023) menjadi Rp 2,39 miliar atau turun 20% pada 2024. Namun, menimbang progresifnya pengembangan infrastruktur dan pembenahan yang dilakukan, serta kontribusi kebermanfaatan bagi anggota di sektor permodalan, penurunan tersebut masuk dalam kategori wajar. Dalam paradigma koperasi sehat, benefits kepada anggota menempati posisi teratas keberhasilan sebuah koperasi. Untuk itu, IKPRI terus berupaya keras untuk memberikan kebermanfaatan kepada anggota semaksimal mungkin* (Prio).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *