
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) mengucapkan selamat atas dilantiknya Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi Republik Indonesia dan Dr. Ferry Joko Juliantono sebagai wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia, periode 2024-2029.
Seperti diketahui, hari ini (21/10) telah dilakukan pelantikan para menteri, wakil menteri, serta pejabat setingkat menteri, oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, sebelumya dikenal sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di kabinet era kepemimpinan periode kedua Presiden Joko Widodo.
Adapun Dr.Ferry Joko Juliantono, kelahiran Jakarta 57 tahun silam, bukan sosok asing di kalangan gerakan koperasi. Aktivis demokrasi yang juga wakil ketua DPP Partai Gerindra ini, aktif di gerakan koperasi melalui Dewan Koperasi Indonesia dan pernah mengetuai Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPPAS).
“Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Bapak wakil Menteri Koperasi Bapak Dr. Ferry Joko Juliantono. Selamat mengemban tugas memajukan koperasi Indonesia,” ujar Ketua Umum IKPRI Hj.Syahnas Rasyid, SE,MM.

Tantangan dan Peluang Majukan Koperasi
Dipaparkan Syahnas Rasyid, saat ini entitas gerakan koperasi menghadapi tantangan kompleks. “Tantangan yang kita hadapi terbilang kompleks saat ini. Secara eksternal, koperasi berhadap-hadapan dengan entitas bisnis non koperasi yang padat modal, teknologi, dan jejaring yang mengakar. Kita hidup di ekosistem bisnis dan sosial yang dominan kapitalistik, dengan peta persaingan yang sangat-sangat kompetitif,” terang Syahnas. Situasi tersebut, ditambah lagi dengan sejumlah regulasi yang belum sepenuhnya kondusif. “Ini jadi tantangan kita bersama, bukan hanya Kementerian Koperasi saja. Dan pemerintah memiliki porsi strategis untuk mengakselerasi koperasi dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan-tantangannya. Dengan kata lain, pemerintah melalui Kementerian Koperasi, perlu memiliki keberpihakan yang lugas kepada entitas usaha rakyat dan Koperasi,” tegas Syahnas.

Meskipun demikian, Syahnas sepakat, bahwa koperasi yang dikenal memiliki etos kemandirian dan solidaritas tinggi, tetap perlu berdikari dan tidak boleh terlalu bergantung kepada faktor eksternal. “Sejarah eksistensi (koperasi) kita kan sudah terentang lebih dari seabad sejak era ” hulp een spaar bank” di zaman kolonial. Dan sekarang banyak koperasi sukses yang mandiri dengan menegakkan prinsip-prinsip koperasi. Maka ayo, kita perkuat kemandirian itu, juga kerjasama antar koperasi. Nggak ada yang mengalahkan koperasi Indonesia jika inovatif dan bersatu,” imbuh Syahnas
Ihwal komposisi kabinet di era Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming, Syahnas mengaku bersyukur, ada “orang koperasi” yang ditempatkan di ‘habitat’ yang seseuai. “Mas Ferry Juliantono adalah sahabat IKPRI, tak jarang bertandang, ber diskusi, bahkan telah menjalin kemitraan dengan IKPRI. Ini sudah menunjukkan visi beliau sebagai ‘persona kolaboratif’ dan punya visi bagus untuk bersama-sama memajukan Koperasi Indonesia. Selamat bertugas, Mas Ferry. Semoga amanah, memberi semangat dan etos solidaritas gerakan koperasi kita, ” pungkas Syahnas. (Prio)