
Jakarta, 7 Oktober 2024 – Sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung tema “Sinergi Ormas, Koperasi, UMKM, Pelaku Usaha Lokal, Asosiasi, dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Program Pemenuhan Gizi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” telah diselenggarakan di The Margo Hotel, Depok.
Acara ini merupakan langkah strategis dalam membangun kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung program pemenuhan gizi nasional.
FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai sektor, termasuk Gerakan Koperasi, Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Microfinance Indonesia (ADEKMI), pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat (ormas).
Acara ini diprakarsai oleh PT SinovTech, sebuah perusahaan yang berfokus pada inovasi teknologi untuk pemberdayaan ekonomi.
Bangun Sinergi Efektif

Prof. Dr. Abdul Gofur Ahmad, MM., selaku pemateri utama, memaparkan bahwa tujuan utama dari FGD ini adalah untuk membangun sinergi yang efektif, cepat, tepat, dan berkelanjutan di antara berbagai pemangku kepentingan. “Kita berkumpul di sini untuk menggali potensi dan kemampuan masing-masing pihak yang dapat dikolaborasikan dalam membangun model ekosistem pemenuhan gizi nasional dari hulu ke hilir dengan memanfaatkan kemutakhiran teknologi informasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Gofur menjelaskan bahwa FGD ini memiliki dua tujuan spesifik:
- Menggali potensi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan dalam ekosistem rantai pasok makanan bergizi dari hulu ke hilir.
- Membangun model sinergitas kolaboratif rantai pasok makanan bergizi berbasis teknologi informasi yang menyatukan potensi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan.
FGD ini mencakup beberapa aspek penting dalam upaya penguatan ekonomi kerakyatan dan pemenuhan gizi nasional:
- Pemaparan Model Ekosistem Rantai Pasok Makanan Bergizi Berbasis Digital
Prof. Gofur mempresentasikan sebuah model komprehensif yang menggambarkan bagaimana teknologi digital dapat diintegrasikan ke dalam rantai pasok makanan bergizi. Model ini mencakup aspek produksi, distribusi, dan konsumsi, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari hulu ke hilir. - Diskusi Sinergi antar Pemangku Kepentingan
Peserta FGD terlibat dalam diskusi mendalam tentang bagaimana masing-masing pihak dapat berkontribusi dan berkolaborasi dalam mewujudkan ekosistem rantai pasok makanan bergizi yang efektif dan efisien. - Soft Launching Platform dan Aplikasi
Acara ini juga menandai peluncuran awal beberapa platform dan aplikasi yang akan mendukung implementasi model ekosistem yang diusulkan:
- Platform Mobile TOKOPERASI
- Aplikasi Rantai Pasok Makanan Bergizi
- Pusat Pantau Makanan Bergizi
- Penandatanganan Nota Kesepakatan
Sebagai puncak dari FGD, para peserta menandatangani nota kesepakatan yang menegaskan komitmen mereka untuk berkolaborasi dalam mewujudkan visi bersama.
Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan yang dicapai dalam FGD, beberapa rencana tindak lanjut telah dirumuskan:
- Pembentukan Tim Kerja Lintas Sektor
Akan dibentuk tim kerja yang terdiri dari perwakilan masing-masing pemangku kepentingan untuk mengkoordinasikan implementasi model ekosistem yang telah disepakati. - Pengembangan dan Uji Coba Platform Digital
PT SinovTech akan memimpin pengembangan lebih lanjut dari platform dan aplikasi yang telah diluncurkan, dengan masukan dan dukungan dari para mitra. - Program Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas
Perguruan tinggi dan ADEKMI akan berkolaborasi untuk merancang dan menyelenggarakan program pelatihan bagi pelaku UMKM dan koperasi dalam mengadopsi teknologi digital dan praktik manajemen modern. - Pemetaan dan Integrasi Rantai Pasok
Gerakan Koperasi dan asosiasi UMKM akan bekerja sama untuk memetakan rantai pasok makanan bergizi yang ada dan mengidentifikasi peluang untuk integrasi dan efisiensi. - Advokasi Kebijakan
Ormas dan asosiasi akan berperan dalam melakukan advokasi kebijakan untuk mendukung implementasi model ekosistem yang diusulkan, termasuk insentif untuk adopsi teknologi dan praktik berkelanjutan. - Monitoring dan Evaluasi
Akan dibentuk sistem monitoring dan evaluasi bersama untuk memantau kemajuan implementasi dan mengidentifikasi area yang memerlukan penyesuaian atau dukungan tambahan. - Pertemuan Rutin
Para pemangku kepentingan sepakat untuk mengadakan pertemuan rutin triwulanan untuk meninjau kemajuan dan membahas tantangan yang muncul.
Signifikansi dan Dampak yang Diharapkan
FGD ini merupakan langkah penting dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung program pemenuhan gizi nasional. Dengan membangun kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan dalam rantai pasok makanan bergizi.
Prof. Dr. Ahmad Subagyo, SE., MM., Ketua Umum ADEKMI, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam inisiatif ini. “Perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam menyiapkan talenta digital yang akan menjadi penggerak transformasi ekonomi kerakyatan. Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan pendidikan koperasi dan ekonomi digital dalam kurikulum kami,” ujarnya.
Sementara itu, Roy N. Mandey, Ketua Koperasi Ritel Indonesia (Koperindo), menyoroti potensi koperasi dalam memperkuat rantai pasok makanan bergizi. “Koperasi memiliki jaringan yang luas hingga ke tingkat grassroots. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi yang tepat, kita dapat mengoptimalkan peran koperasi dalam distribusi makanan bergizi,” jelasnya.
Achmad Garjito, Direktur Utama PT SinovTech, menggarisbawahi komitmen perusahaannya dalam mendukung inisiatif ini. “Kami akan terus mengembangkan platform dan aplikasi yang dapat memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Teknologi harus menjadi enabler, bukan penghalang, dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Sinergi Dukung Indonesia Emas 2045
FGD “Sinergi Ormas, Koperasi, UMKM, Pelaku Usaha Lokal, Asosiasi, dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Program Pemenuhan Gizi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” telah membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung program pemenuhan gizi nasional.
Dengan menggabungkan kekuatan gerakan koperasi, keahlian akademisi, inovasi teknologi, dan jaringan ormas, inisiatif ini berpotensi membawa perubahan signifikan dalam lanskap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Implementasi rencana tindak lanjut yang telah dirumuskan akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini. Diperlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak untuk mewujudkan visi bersama menuju Indonesia Emas 2045. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya-upaya serupa di masa depan, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. (*)